3 oktober 2011
Peak of Indrapura*
HoaamMm… sambil kucek-kucek mata menuju perapian, sembari menyatukan nyawa yang belum sepenuhnya nyatu dibadan. Duduk sejenak, menikmati hangatkan perapian ditengah2 dinginnya pagi tanah kerinci. uuuhhh hhaaaah.. sunggug Nikmat sekali rasanya, ditambah lagi dengan suguhan Mata pemandangan pagi biru gagahnya gunung yang menjulang tinggi ke langit di depan rumahku. Bener-bener gagah, seakan-akan menunjukan kesombongannya bahwa “akulah yang tertinggi di pulau sumatera”. Benar-benar indah memandang mu (gunung kerinci.red) ditambah lagi dukungan hamparan permadani hijau kebun teh yang membentang luas di kaki “mu”. Wah.. wah.. wah..
Asal kita tahu, walau udara kerinci begitu dingin menusuk-nusuk jiwa sehingga kita selalu mengatakan “berRrr dinginnya…”, tapi coba kau lihat gunung kerinci. “Dia” masih tetap gagah, tidak akan terpengaruh oleh berapapun dinginnya kerinci. “Kau” selalu menyambut kami dengan hangatnya penampilanmu, ketika kami kembali menginjakan kaki-kaki ini di tanah kerinci setelah entah berapa lamanya kita merantau ke negri lain seakan-akan ‘dia’ mengatakan “heiiii… selamat datang kembali di kerinci”. Ini yang membuat kita akan selalu merindukan kampong halaman.
Benar-benar indah… terima kasih Tuhan telah anugerahkan semua ini pada desaku.
Namun,,
Semua bayangan… keindahan pemandangan, kesejukan udara dan semua anugrah terindah desaku yang dirasakan panca indera ini seketika menjadi Sirnah!! Hilang!! Setelah aku menyaksikan Film “Krakatau The last day”. Yah.. Saat-saat terakhir Krakatau. Bencana krakatau pada 26 agustus 1883 yang menceritakan salah satu bencana alam terbesar dalam sejarah. Kekawatiran bertambah ketika membaca sebuah berita di Koran online yang mengatakan sebanyak 33 desa di dua kecamatan di kaki Gunung Kerinci, yakni kecamatan Kayu Aro dan Gunung Tujuh, dinyatakan termasuk dalam lingkaran api atau zona bahaya terkena dampak paling awal dari bencana gunung kerinci jika meletus. "Ada 33 desa terdekat dalam Kayu Aro dan Gunung Tujuh yang terbilang sebagai desa paling rawan terkena dampak paling awal jika Gunung Kerinci meletus," kata Kabag Humas Pemkab Kerinci Amri Swarta di Kerinci, Jumat (Republika, 01 Januari 2011). Tuhaaaan… ini semua misteri Mu’. Maha pengendali.
Pertanyaan besar di kepalaku sekarang ini “apa yang telah kita persiapkan?!”,
Jawaaaaaaab.. (dgn mngikuti gaya muhasabah ISQ)..
How?
Anda takut?, aku takut..
Mari renungkan bersama… I hope.
“Desaku kini seperrti iniiii, tapi besok tak tw lagiiiiiiii (nyanyian pameran anak scoot emultion “bajuku dulu tak beginiii…, tapi kini tak cukup lagi” dgn perubahan redaksional)”.
*nama lain dari gunung kerinci (kalau tidak salah)
(Maaf jika ada kesalahan krn semua ini akibat imajinasi liar manusia ‘k**sik t*a. allahualam…).
#hari terakhir, kamar kost 4 x 4 limau manis padang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar