Mahasiswa Tingkat Ujung
atau ganti saja dengan Mahasiswa Tingkat Akhir„ bisa dibilang ane salah satu dari antara orang-orang yang menyebut dirinya “Mahasiswa Tingkat Akhir”..
atau ganti saja dengan Mahasiswa Tingkat Akhir„ bisa dibilang ane salah satu dari antara orang-orang yang menyebut dirinya “Mahasiswa Tingkat Akhir”..
Mahasiswa
tahun akhir, Wah kalau sudah denger kata-kata horor ini yang terfikir adalah
sebuah perjajian yang kita telah sepakati ketika memutuskan memasuki suatu
perguruan tinggi yang secara tidak langsung telah membuat perjanjiannya dengan
yang namanya SKRIPSI. ane masih ingat waktu ane pertama kali datang ke tempat
ini. Wajah masih polos, tampang ingusan gak tau apa apa. Diospek, jalanin
kuliah. Tiba – tiba, (jlepp), ane uda TINGKAT UJUNG. Tandanya kalau harus
ngadapin yang namanya Skripsi.
Kali
ini, ane dan temen-temen TekTan angkatan ‘07 bisa dibilang sekarang ini dalam
masa “Gegalauan” haha„ iya, Galau dengan apa yang namanya “Skripsi”, sebagian
ada yang galau dengan “Job Seeker’s-nya”, sebagian galau dengan
belipat-lipatnya “job Test-nya”, dan sebagian lagi galau “Job Training-nya”, kemudian yang
sebagian lagi galaunya dengan kehidupan pribadinya.. wah sebagian terakhir
sudah habis.
Galau
sepertinya telah menjadi tren topic yang bagus untuk menggambarkan mereka2 yang
menamakan Mahasiswa Tahun Akhir ini. Salah satunya kegalauannya dapa digambarkan
dari tulisan2 yang mereka buat di facebook, twitter, tumblr atau juga linkedin.
Masa-masa ini adalah masa penuh ketidakjelasan. seperti ane juga dibikin ngak
jelas, terombang ambing di lautan lepas SKRIPSI. Bener-bener absurd akh
(lebay).
yah,
hampir dua semester lebih dihabiskan cuma berkutak kutik dengan apa yang
namannya Tugas Akhir. Berbulan – bulan tuk nyiapin Proposal Penelitian, berbulan-bulan
penelitian dan sekarang sedang dalam rivisi2 SKRIPSI yah walaupun sebelumnya
bibuat ngak jelas oleh data, eh bukan datanya yang buat ane ngak jelas, bukan
dia yang salah, ane yang salah ngolah mereka. Jadi ceritanya, Setelah dilihat-lihat
datanya normal-normal saja, tapi ketika tahap pengolahan ane sempat dibuatnya
bingung beberapa bulan (ngak sampe 2 bualanlah)… bukannya ane ngak ngerti gunain
yang namanya formula, kalau masalah ini ane yakin 100% sudah tepat. Ok ane
harus harus dicarikan solusi, cari solusi dengan konsul sana sini dengan dosen,
teman dan buku yang hampir menghabiskan waktu sebulan. Dengan beberapa
pencerahan dan ilmu2 baru yang didapat namun sayangnya masih juga dalam kondisi
yang belum menemukan titik terang. Dimana salahnya yah?. Bingung… bingung dan
Suatu ketika, Setelah melihat lagi mantan alat penelitian yang dipinjam dari
lab TTA, ane disadarkan bahwa ane melakukan suatu kesalahan fatal banget, ane
salah “konversi”. Wah disini rupanya. Konversi data ini yang membuat data-data
lain menjadi abnormal. Horay… senang lompat-lompat kegirangan (ngak sampe gitu..).
Dan kamu tahukan, hasilnya yang tadi cacat
sekarang menjadi normal (sesuai). Alahamdullilah..
seminggu
kemudian, pagi-pagi menjelang siang dengan mengkotakan niat konsul sama
pembimbing, tunggu… tunggu… masih antri daaaaannnn tiba giliranya “konsul”. Sebelumnya memang sudah konsul-konsul juga namun
konsul dengan membawa data salah tadi (haha). Dibuka lembar demi lembar, pena
tinta terangkat dan coret sana-coret sini, yang ini ganti, buat grafik ini dgn
ini, tampilkan dengan perhitungan 10 harian, dll. Kali ini ane keluar dengan
wajah yang cerah, data2 dan perbaikan jelas cerahnya, secerah hari kalau tidak
mendung. Dan ini adalah ceritaku.
Tujuannya
ane sebenernya simple cuma atu, LULUS alias Skripsi selesai, Sidang, dan
WISUDA! that’s it!. Memang ngak mudah, tapi harus tetep terus diusahakan. IT
SHOULD BE DONE and kalau kata ORTU “it should be done as soon as possible (ngak pake bahasa inggris aslinya. hehe)”.
bercerita
mahasiswa tingkat akhir yang ketika masih dalam proses penyelesai skripsi tadi,
setelah mencari buku2 yang berhubungan dengan penelitian di perpustakaan,
jurusan dan di prodi, kita juga disibukan dengan pencarian bahan-bahan pendukuung
lainnya berupa jurnal di internet… apalagi jika buku2 yang di cari di tempat2
tadi wah ngak ada, jelas larinya ke internet, buku ada larinya juga ke internet
haha (atau ane saja). Dan apalagi yang lagi ngak ga jelas, lagi gundah gulananya, teman-teman (dan tentunya
gw), para Mahasiswa Tingkat Akhir ini, sering meluapkan ke”galauan”nya di
berbagai fasilitas yang tersedia di Internet.
Niat
awal waktu di dunia maya sih cari bahan pendukung/jurnal dan lain lain, baik yang
lagi menyusun proposal, pembahasan atau perbaikan sekalipun. Sambil nunggu atau
berprinsip sambil menyelam dapat ikan paus “buka facebook dulu akh” “twitter
sekalian” “nanggung TUMBLR sekalian”, biar asyik/tetep on ni mata “play music”,
download youtube bagus “buka GOM”, ada yang ngajak “chating”, jurnal masih
dicari n ketika jurnal tidak gratis perlu refresh otak dulu sepertinya “nGAME”,
dan akhirnya desktopmnya Mahasiswa Tahun Akhir ini menjadi:
Sibuk
yah?, akankah Revisi tadi sampai ke tangan dosbing.
Solusi
cerdas untuk mempecepat selasai tuh skripsi, saatnya mengunakan kekuatan sepuluh tangan… 10 tangan, SKRIPSI
JADI ENTENG.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar