Di tengah keroncongan perut saya yang mulai menjadi rock, di antara dentuman musiknya Repoeblic Patah Hati, dan di dalam kesendirian, saya jadi berpikir tentang masa depan dan rencana kehidupan. Bila saja saat ini ada orang yang bertanya pada saya “Rencana kamu ke depan apa?” atau “Sebenarnya kamu itu pengen jadi apa to?” atau dengan lawakan yang dipake Andre di OVJ “Sebenarnya, hidup lu mau lu bawa kemana?”, tentu saja saya akan langsung tergeragap bingung mencari-cari jawaban. Seperti anak sekolah jurusan IPS yang ditanya tentang materi Biologi. Mungkin, paling banter saya hanya bisa mesem. Atau lebih parahnya, saya malah bengong, melongo kaya kebo bego.
Perut semakin lapar saja. hadehhhh. Memikirkan rencana masa depan memang membuat perut menjadi cepat lapar. Haha. Alesan saja sebenarnya. laper ya laper aja.
Trus, pertanyaaannya adalah
: HIDUP LU MAU KEMANA, SON?
Itu yang masih dan belum bisa gw jawab enn how about u brotha??
Kampung halaman adalah bingkai kenangan dan harapan yang tak pernah usang. Selalu kuat menahan erat gambar rangkaian perjalanan kehidupan. Saat jauh pun hati kan kembali ke sana. Seolah telah terpikat dan tak bisa melompat memudar hasrat.
Diantara kota-kota yang telah menjadi saksi perjalanan kisah, kampung halaman kan tetap ramah untuk menumpahkan kerinduan dengan indah. Meski hanya sesekali saja ditengok, tapi kampung halaman tak kan merengek. Dia tetap menanti kita kembali, tuk diinjak meski hanya berpuluh hentakkan kaki.
Maka alangkah bijak jika buah kesuksesan tak hanya dinikmati dan dihabiskan di kota yang penuh hingar bahakan kecongkakkan mesin, biar ada yang terpatri di desa nan asri. Bisa kau investasikan dalam bentuk cat mushola yang keuntungannya kan tetap kau dapat hingga akhirat. Atau kau ulurkan beberapa lembar kertas pada tangan-tangan mungil anak yatim yang berharap dapat jauh lebih hebat.
Jadi sesekali berlarilah tanpa alas kaki di panjang membentang pematang sawah. Tersenyumlah pada awan biru yang terhiasi kepakan sayap merpati, nuri dan sejenisnya. Bukankah kedamaian ada di sini, dihati yang berbisik mesra pada hembusan angin, “Tuhan betapa indah dunia-Mu.” Lalu rasa lelah pun dibasuh, dengan air jernih yang masih tersisa. Di sana, di kampung halaman KAYU ARO.
Alaaah Itulho gadis-gadis cantik bersayap, yang “mereka” sebut itu “malaikat”. Eaa yang ‘malaikat’ pada berjatuhan dari langit dan tau ngak karena apa??
Yap bener, bener bgt.. Terhipnotif. Terhipnotis oleh harumnya AXE si brondong, si brondong yang nyemprotin itu ke badannya (bukan promosi).
Hahaha… Terhipnotis itu ceritanya, tapi jangan sampe ngeluarin uneg-uneg (emang uya kuya)… sampe2 pada ngak sadar berjalan ke t4 si brondong itu mw naik motor. (emang malaikat seperti itu yaaa? think).
AXE EFFECT Story… mau? Hehehe
saya ngga tau kalian bosen kagak baca tulisan ini. Abis tulisannya ‘biasa’ aja.
Tapi sorry Guys,sekarang NO AXE EFFECT .
Percaya?! Harus…
Ngak perlu dah kita2 ini Pake AXE itu segala, kalau Cuma mw ngedapatin bidadari-bidadari. Kalau menurut ane cukup menjaga kebersihan diri aje. Pasti tahu dong, kamu wajib mandi minimal dua kali sehari. yaaa walaupun kita tau, desa kita “berrrr.. eber.. eberrr.. Dinginnya” minta ampun... Fresh.. fresh.. n died kedinginan (hehehe). Tapi yang penting Jangan sampai ngak mandi.
Lagipula saya baru sadar (maklum baru install nee otak, habis shortcut semua isinya hehe), hahHh baru sadar kalau mencari bidadari itu ngak perlu jauh-jauh, cukup disini ‘Kayu Aro tercinta’ dan khususnya desa sungai teeeetttttttt…. Disensor… (versi gue) xixixi.
But Watch out!
Penting dari yang terpenting dari ini semua adalah hatimu. Bawa hatimu kawan…
Dan kamu akan tau cenat cenutnya… ‘think abaut Heart Effect’. How?
“dulu waktu masih kecil, aku ingin bekerja di kantoran,” ujar seorang temanku dulu dengan segala kepolosannya. Bener cita-cita yang polos keluar dari mulut temanku.. hemMm lucu saja sepertinya. Dia ngak ingin jadi dokter, guru atau presiden. Bener.. inilah sederetan cita-cita yang diucapkan anak kecil yang masih polos atau malah ini cita-cita yang ditanamkan orang tua pada anaknya. Mana yang bener? Pilih aja sendiri.
Aku sendiripun lupa apa cita-citaku dulu ketika masih kecil. Dan sekarangpun masih ngambang apa cita2ku. ngak semudah mengucapkan cita-cita seperti waktu kecil dulu. Yang kupunya sekarang hanya sekedar perencanaan yang insyaalah akan ku realisasikan setelah lulus ini. Tapi Yang jelas teman, aku ngak ingin menjadi guru. Mungkin karena melihat mahasiswa keguruan magang di sekolahku dulu sering sekali ditertawain dan dikerjain teman2ku. dan tambah lagi mereka tampak grogi dan jarang sekali yang tampak PD dan betul2 pintar. Pisssss all.
hemMm… Aku juga ngak bercita-cita menjadi seorang petani seperti orang tuaku. Pekerjaan mu ku akui memang begitu berat. Setiap kali pulang dari kebun, selalu saja aku lihat tanah menempel di kaki atau tangannya. celana dan bajumupun selalu kotor saat pulang. Aku juga ga tahu bagaimana engkau bisa membiayai aku sampai sekarang ini (thank’s u.. hehe). Aku ingat kata2mu “rezeki kita sudah ada yang ngatur”.
Seingatku, aku ngak bercita-cita menjadi seorang petani. Bagiku, menjadi petani itu tidak enak. Sudah pekerjaannya berat, baju yang dipakai bekerja tidak keren, harus mau kotor pula, selalu berjemur dibawah teriknya matahari. Lagi pula, menjadi petani itu identik dengan kemiskinan. Nah, siapa yang mau? Hayoooo…
Mungkin sebenarnya aku juga bercita-cita seperti temanku tadi. bekerja di lingkungan yang bersih, mengenakan baju bagus, di ruangan ber-Ac (berrrr.. dingin… sejuk..). Jadi bekerja di ruangan ber-Ac sepertinya menarik. Jauh lebih menarik daripada menjadi petani.
Mungkin ini semua yang membuat sampai sekarang nasib petani tidak membaik. Masih menjadi kaum yang selalu dirugikan/ dimarginalkan. Iyaaalah… Tak ada yang mau menjadi petani. Bahkan ketika alat-alat pertanian dan ilmu pertanian semakin modern, profesi petani masih tidak menarik. Walaupun kita hidup di negara agraris, rasanya pribadi ini nyaris tak pernah menjumpai anak-anak atau anak muda yang ingin menjadi petani. Padahal, kalau tidak ada yang mau menjadi petani, Indonesia mau makan apa?
aku hanya mantengin laptopku dari pagi, maen game stronghold dan akhhhhhh lama-lama bosan n jenuh juga (apa bedanya jenuh n bosan… piker sendiri). Sambil nyetel lagu-lagu lama yang ciamik-ciamik buanget.
oww siapa lagi yang nyanyi? SO7… coba deh dengerin, pasti kau juga bilang bagus buanget. tapi klo kau ngak suka mungkin selera kita berbeda.
Sesuai dengan top list yang diputer sekarang “tunjukan padaku” no satoe son (hehe apa hubungannya). Selain suka juga Sengaja memutarnya karena aku ingin hari ini “aku ada”, aku ingin hari ini ngak terlewat begitu saja tanpa ada apa2 yang didapat. Aku terigat terhadap flasdistku kemaren, ku colokan dan ku obrak abrik isi dalamnya. Setelah membaca-baca file tulisan orang lain didalamnya yang aku ambil waktu ngenet, aku menjadi tertarik untuk menulis juga. Menulis lepas saja… Aku ingin ada yang di dapat hari ini walupun itu hanya sekedar pengetahuan yang dapat mengisi otak ini agar terus berfikir.
Tunjukan padaku untuk membuka pintu pikiran ini, mencairkan pikiran ini dalam bentuk tinta-tinta tulisan.
Dari pagi pantengin laptop ngak sia-sia akhirnya. Alhamdullilah aku dapat menulis, menuangakan semua isi pikiranku. aku menulis hari ini… hari ini dan sekali lagi hari ini “aku ada karena Aku berfikir (COGITO ERG SUM)”
HoaamMm… sambil kucek-kucek mata menuju perapian, sembari menyatukan nyawa yang belum sepenuhnya nyatu dibadan. Duduk sejenak, menikmati hangatkan perapian ditengah2 dinginnya pagi tanah kerinci. uuuhhh hhaaaah.. sunggug Nikmat sekali rasanya, ditambah lagi dengan suguhan Mata pemandangan pagi biru gagahnya gunung yang menjulang tinggi ke langit di depan rumahku. Bener-bener gagah, seakan-akan menunjukan kesombongannya bahwa “akulah yang tertinggi di pulau sumatera”. Benar-benar indah memandang mu (gunung kerinci.red) ditambah lagi dukungan hamparan permadani hijau kebun teh yang membentang luas di kaki “mu”. Wah.. wah.. wah..
Asal kita tahu, walau udara kerinci begitu dingin menusuk-nusuk jiwa sehingga kita selalu mengatakan “berRrr dinginnya…”, tapi coba kau lihat gunung kerinci. “Dia” masih tetap gagah, tidak akan terpengaruh oleh berapapun dinginnya kerinci. “Kau” selalu menyambut kami dengan hangatnya penampilanmu, ketika kami kembali menginjakan kaki-kaki ini di tanah kerinci setelah entah berapa lamanya kita merantau ke negri lain seakan-akan ‘dia’ mengatakan “heiiii… selamat datang kembali di kerinci”. Ini yang membuat kita akan selalu merindukan kampong halaman.
Benar-benar indah… terima kasih Tuhan telah anugerahkan semua ini pada desaku.
Namun,,
Semua bayangan… keindahan pemandangan, kesejukan udara dan semua anugrah terindah desaku yang dirasakan panca indera ini seketika menjadi Sirnah!! Hilang!! Setelah aku menyaksikan Film “Krakatau The last day”. Yah.. Saat-saat terakhir Krakatau. Bencana krakatau pada 26 agustus 1883 yang menceritakan salah satu bencana alam terbesar dalam sejarah. Kekawatiran bertambah ketika membaca sebuah berita di Koran online yang mengatakan sebanyak 33 desa di dua kecamatan di kaki Gunung Kerinci, yakni kecamatan Kayu Aro dan Gunung Tujuh, dinyatakan termasuk dalam lingkaran api atau zona bahaya terkena dampak paling awal dari bencana gunung kerinci jika meletus. "Ada 33 desa terdekat dalam Kayu Aro dan Gunung Tujuh yang terbilang sebagai desa paling rawan terkena dampak paling awal jika Gunung Kerinci meletus," kata Kabag Humas Pemkab Kerinci Amri Swarta di Kerinci, Jumat (Republika, 01 Januari 2011). Tuhaaaan… ini semua misteri Mu’. Maha pengendali.
Pertanyaan besar di kepalaku sekarang ini “apa yang telah kita persiapkan?!”,
Jawaaaaaaab.. (dgn mngikuti gaya muhasabah ISQ)..
How?
Anda takut?, aku takut..
Mari renungkan bersama… I hope.
“Desaku kini seperrti iniiii, tapi besok tak tw lagiiiiiiii (nyanyian pameran anak scoot emultion “bajuku dulu tak beginiii…, tapi kini tak cukup lagi” dgn perubahan redaksional)”.
*nama lain dari gunung kerinci (kalau tidak salah)
(Maaf jika ada kesalahan krn semua ini akibat imajinasi liar manusia ‘k**sik t*a. allahualam…).
#hari terakhir, kamar kost 4 x 4 limau manis padang.
Akhhh…!! apa yang mau aku tulis malam ini!. lama sekali duduk bersila mantengin LCD namun masih saja kertas putih ini kosong tak berisi.zzZzz…. Berapa lama lagi harus menunggu kertas ini berisi?. Akhh..! Mengapa otakku buntu seperti ini? Mungkin aku sudah terlanjur frustasi!, frustasi mengapa harus Malaysia?! haHh!!!
Sekarang Aku tidak merasakan lagi lapar itu lagi (jedah sebenta hehee)..
Balek lagi…
aku tahu apapun hasilnya malam ini, U23 Indonesia masih akan masuk juga ke semi final. Aku tahu itu kawan!. tapi harapanku, harapan para penonton yang ada di GBK maupun di tambahin sendiri tidak dapat terpenuhi malam ini “menang”. Sempat hampir umpatan ini keluar mengapa? Mengapa? Dan Mengapa lainnya?. AkhH.. aku kecewa!. (masih bisa nahan), Menang akan jadi hadiah terindah untuk bangsa ini dan untuk ku. L mewek dikit akhhh.
Aku merasakan sakit bukan atas kekalahan ini? Namun kenapa harus Malaysia kawan?!, Negara tetangga yang selalu “baek hati” kepada kita, sampai-sampai karna baik hatinya, tidak segan-segan membantu Indonesia untuk ikut mengakui hal milik Indonesia. Itu yang lalu (engak tahu sekarang, mau apa lagi yang akan mereka akui), Engak perlu kuceritakan itu disini kawan, aku tahu mungkin sudah pade tahu semuanya. Oh iya.. sebelum aku terlupa apa yang akan aku tulis dikertas ini, Aku teringat pada berita yang lalu tentang malaysia dan kerinci (ada hubungan apa mereka?!), mengenai Musium Kerinci yang dibangun dinegara itu lhooo.. ingat? Kalau engak kuingatkan. Alih alih sekarang tidak akan mengakui budaya kerinci, Cuma akan melestarikan budaya, namun Besok? Eaa Besok 10, 15, 20 ato … tahun yang akan datang ketika orang2 yang sekarang diganti dengan orang2 baru, mana tahu bgaimna jadinya?.
Masih juga sadar sebenarnya masih banyak sekali atlet-atlet Indonesia dari cabang olahraga lain menang dan menang dan terus menyumbangkan emas emasnya untuk Indonesia. Sadar kok… Namun tetap saja pertanyaan mengapa harus Malaysia?!. Aku Teringat pada tanggal 17 november 2011 kemaren ketika atlet bulu tangkis favoritku Hendra Kido kalah dari atlet Thailand, dan aku rasakan tidak sesakit ini. Lain halnya Malaysia, Bener-bener Sakit dua kali kawan.
kita rasakan lagi rasa sakit dan kecewa masa lalu itu, Sudah sering kita merasakan itu bukan. Dan Sekarang kita merasakan lagi rasa sakit itu kawan. Akh.. rasanya baru kemaren Sempat kita rasakan bangga jadi bangsa Indonesia ketika kita dihibur dengan kemenangan yang sungguh-sungguh menghibur menghadapi 3 negara grub A sebelumnya. sempat kita tinggalkan untuk sementara rasa sakit ketika kita harus kalah dari final AFF menghadapi Malaysia. Rasanya Cuma sebentar saja kita rasakan suka ria kemenagan-kemenangan kemaren. Sekarang? What… (note : kalau tidak cocok dengan ‘kita’, ganti saja ‘aku’ yang nulis)
Mengapa harus Malaysia kawan?
Dan Bagaimanapun, “Kalah itu menyakitkan”.
…ketika Frustasi…
*kamar 3 x 3 m, edisi ambil data lagi Solok Selatan.
…Ketika harapan itu terlalu tinggi tidak disambut dengan kenyataan.
Namun tetap menyadari ada kalanya tidak semua yang diharapkan itu harus terpenuhi…
Semoga Tuhan punya rencana lebih baik untuk INDONESIA. Amien.
Ajang Pesta Olahraga se Asia Tenggara SEA GAMES (Soult East Asia Games) sudah dimulai beberapa hari yang lalu, Pembukaan yang Waaw Fantastic.. tic.. tic.., Pelaksanaan Yang Bisa Dibilang Sukses, yaaa… bisa dibilang Indonesia siap untuk SEA GAMES, namun bukan berarti Indonesia siap menghalalkan segala cara untuk menjadi juara SEA GAMES.!
“Menang itu memang mengasikkan..”
Sebelas Negara memperebutkan mendali emas, kesebelasan Garuda muda pun terus berjuang untuk manggaet emasnya. U23 memang Fantastic. walaupun tadi malam gawang Indonesia untuk pertama kali kebobolan namun permainan Indonesia seep deh. Penampilan timnas merah putih khususnya U23bisa dikatakan “garang”.
Kalau mendengarkan komentar-komentar yang keluar dari para komentator2 mengenai lawannya Thailand, yang katanya merupakan lawan yang berat (di akui sii), akhhh… ngak akan berarti bagiku apa komentar mereka mengenai thailand, yang jelas tetep optimis untuk Garuda Muda. Menang dari 2 negara sebelumnya telah membuat semaian optimis ini semakin subur tumbuh dan kokoh, memukul 6 – 0 kamboja (bey.. kamboja..), 2 - 0 singapura dan tadi malam menang lagi man... 3 – 1 dari thailand Huraiiiiiii…. Ahhh “Menang itu memang mengasikkan…!!!”.
bukan soal pertandingan yang pengen gw bahas. Tentu akan banyak ulasan yang lebih berkelas dan bernas lagi dari rekan-rekan penggila bola lainnya, yang jumlahnya sangat banyak di Indonesia ini. Kalau tidak percaya, coba saja buka akun fesbuk masing-masing. Dan jangan kaget kalau di wall teman-teman hampir semua status berkomentar tentang pertandingan malam ini. Itu baru sedikit bukti, betapa di Indonesia ini banyak sekali pecinta bola. Kalau masih belum percaya juga, tentu rekan-rekan yang tadi menyaksikan pertandingannya, akan bergetar hatinya melihat seluruh isi stadion dimerahkan oleh supporter timnas kita. Saya pribadi sempet merinding saat sesi menyanyikan lagu kebangsaan dimulai. Tanpa panduan dirigent, supporter timnas kita di GBK dengan serentak ikut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Koor dari ujung ke ujung terdengar bergema di dalam stadion GBK.
“Kalah itu menyakitkan”
Dalam banyak pertandingan, dalam berbagai kompetisi, orang akan selalu bilang, menang kalah itu hal yang biasa. Dan gw sering minjem istilah ini ketika mengalami kekalahan. Karena jujur, gw langganan jadi orang yang dikalahkan. Tak terhitung berapa kali jumlahnya gw dikalahkan.
Mungkin, banyak diantara kita tidak terlalu ambil pusing dengan kekalahan Thailand malam ini. Apa pula urusan kita dengan Thailand. Dengan santai tentu kita akan menjawab, “Kita menang, Kawan!”. Namun ketika kita flashbackdibeberapa tahun yang lalu, di ajang yang sama, kita selalu menjadi langganan kalah dari Thailand Atau coba kita flashback sejenak ke masa beberapa bulan yang lalu. Dimana timnas senior kita menang pertandingan tapi kalah juara dalam final piala AFF. Kita merasa sakit bukan atas kekalahan ini? Terlebih kita kalah dengan Negara tetangga kita, Malaysia. Sakit dua kali bagi bangsa kita. Dan apakah kalimat ajaib menang kalah itu hal yang biasa dalam pertandingan bisa serta merta menghilangkan rasa sakit dan kecewa kita? Haha, ternyata tidak semudah itu.
Itulah yang malam ini gw lihat di wajah-wajah pemain Thailand. Wajah dengan ekspresi sama seperti wajah kita beberapa bulan yang lalu saat kalah dari Malaysia. Dan wajah kita malam ini, adalah wajah Malaysia beberapa bulan lalu saat memenangi piala AFF.
Betapapun itu biasa, kalah itu tetap menyakitkan kawan!
Tapi gw bangga timnas U23 kita menang!!! Biarlah kekalahan, rasa sakit dan kecewa masa lalu itu kita tinggalkan untuk sementara. Sudah sering kita merasakan itu bukan. Sekarang, mari kita mimpikan kemenangan dan rasa bangga jadi bangsa Indonesia. Rasa yang sudah lama sekali tidak kita kecap.
Malam ini,Salut juga untuk pemain-pemainThailand.
Balik lagi ke SEA GAMES. Beberapa cabang olahraga terus menambah Pundi2 emas Indonesia di ajang olahraga asia tenggara ini dan Juara Umum menjadi pembicaraan dan Impian untuk saat ini. Tapi Menurut gw pribadi “menjadi Juara umum” itu tidak patut lagi kita bicarakan di ajang ini, itu memang sudah menjadi keharusan/hal yang wajar kalau Indonesia menjadi di juara Umum di SEA GAMES. Kini saatnya kita Bermimpi, bermimpi menjadi Juara Umum di ASEAN GAMES. Bukan masanya lagi kita membicarakan Garuda di ASIA TENGGARA, namun kini saatnya kita cengkeramkan Cakar Garuda ini lebih kuat di ASIA, yaah ASIA.
Pokoke salut untuk Garuda Mudah, angkat topi utk trio papua
7 oktober 2011
Selalu ada cerita disini.
Tak terasa hampir empat tahun setengah aku menghabiskan waktu di kota perjuangan padang tercinta ini. Banyak cerita, banyak tawa, beberapa tangis dan marah, dan juga cerita-cerita yang (mungkin) takkan sempat kuabadikan lewat tulisan. Seorang sepertiku, yang sering acuh dan tak terencana, suka kelupaan tentang detail hal-hal yang tlah lalu. Aku tak percaya, aku bisa melewati waktu yang panjang tersebut untuk menjalankan kewajibanku. Inilah pilihanku, pilihanku berada disini Universitas Andalas, melanjutkan pendidikanku ke jenjang yang lebih tinggi. Ku akui, belajar itu tidak terpatok pada pendidikan yang kujalani sekarang ini. Tapi setiap ayunan langkah kaki yang dilakukan adalah pelajaran, yah.!! pelajaran yang perlu diresapi, direnungkan dan dipertanggungjawabkan nanti.
Waktu yang terlewati telah mengajarkan aku tentang berbagai hal, tentang kedewasaan, kesabaran da pengetahuan yang sebelumnya belum tentu aku dapatkan jika aku masih menetap ditanah kelahiranku kersik tua.
Kota ku ini akan menjadi beberapa pilihanku dari beberapa pilihan tempat fovorit dalam menjalani masa depanku kelak. Kondisi yang (menurutku) nyaman, Semua yang aku butuhkan ada didini. Tidak panas dan tidak terlalu dingin, hematnya sesuai banget denganku, lain halnya dengan desaku kelahiranku kersik tua (kayu aro). hemMm… Tetapi, Selalu ada yang berbeda di beberapa hal, secara keseluruhan, kersik tua tercinta masih menjadi tempat favorit untuk menjadi rumah tinggal kelak jika sudah berkeluarga. Tempat yang nyaman untuk merenda rumah tangga dengan istri tercinta, membesarkan anak-anak (kalau diberikan amanah), dan bersosialisasi dalam lingkungan yang kekeluargannya tinggi. Ini adalah bagian dari doa, semoga kelak Alloh mengijabah keinginan seorang hamba yang belum saleh ini.
Suer ewer ewer kawan, ga terbayang Bgt yaa.. pas waktu badan nee lelah, penat2, capek habis aktivitas BEM yang seambrek, praktikum seharian, pelatihan berhari2, full kuliah seharian, akkhhh terserah pokoknya yang lain boleh nambahin sendiri dech. Yang jelas,, Ga terbayang! Ga Terbayang! Dan ga terbayang! Klo saja bisa pergi ke Pulau ini. Yaaa Gimana lagi, Semua bentuk keluh kesah yang Seambreeeek tadi “Hilang” (ga otomatis hilang sech..!) yaaa minimal “berkuranglah”. sesudah berkunjung kesini, Badan nee jadi Refresh pokoknya (fersi saya sech).
Bener2 tempat favorit Banget!
Oeaa Ada lagi yang uniknya dari tempat ini. Semuanya bisa terjadi di sini, ga percaya? Harus pokoknya!. Ok deh.. Nanti kawan pasti percaya. hemMm Bisa dibilang nee tempatnya wild imajination. Imajinasi tanpa batas!, ruang, Waktu, Tembuuuuuuuuuussss man..!. yang lalu dan yang akan datang, pernah, tidak pernah atau angan-angan belaka insyaAllah akan terjadi pada saat kau berada di sini. Suer!. Free ngembangin imajinasi loe.
“Pulau kapuk, pulau seribu impian” bener2 nama yang pas BeGeTe untuk istilah sebuah pulau ini. Impianku! Impianmu! Akan terpenuhi disini. Mari bermimpi bersama.
Easy to reach this place lhooo.. yang jelas mampu dalam hal keuangan (biar pikiran tenang), tapi keuangan bukanlah syarat utama pergi ke sini, fisik Mental juga harus Fit donk. Dan rekomendasi yang harus di Penuhi sebelum pergiiiiii, Baca doa dulu “Bismika Allahuma Ahya Waamut + ayat kursinya jangan lupa”. Hehe.
Kamu bisa kapan saja kesini SESUKAmu!!
“Sayang selamat malam..
Sayang selamat tidur..
sayang mimpi indah tentang kau dan aku..
Panggilah namaku sebelum tidur..
agar ku hadir dalam mimpimu..
kita kan bertemu diatas awan berdua.. slalu berdua..(iwal Fals -Selamat tidur Sayang-)
selamat tidur “putri tidur” J
#lagi kangen Kersik Tua#
*ruangan 4 x 4 sekre BEM tercinta (rumah ke II) saat istirahat GORO asisten di Lap TTA.
Ya benar…aku hanya anak seorang petani biasa, maklum mayoritas hampir semua warga di daerah kami di kecamatan kayu aro kabupaten kerinci – jambi adalah petani, tanaman yang dikembangkan disini adalah tanaman pangan dan hortikultura.
hemMm… Membantu orang tua dikala musim tanam dan musim panen adalah hal biasa tetapi yang saya banggakan dari orang tua waktu saya sekolah dulu adalah mereka tidak menyuruh saya ijin untuk tidak masuk sekolah karena harus membantu di ladang, pesan ayahku “Gapailah cita-citamu setinggi langit” bila bapak dan ibumu hanya seorang petani, semoga kamu kelak bisa menjadi seorang Insinyur Pertanian, ya…. insinyur pertanian atau sarjana pertanian. Seorang sarjana di daerahku masih bisa dihitung dengan jari. Melanjutkan pendidikan ke yang lebih tinggi atau sarjana (lulusnya) menjadikan orang tsb diperhitungkan dan disegani di lingkungan desa, apalagi jika seseorang itu lulusan universitas terkenal.
Namun meskipun aku bukanlah seorang mahasiswa pertanian, bapakku tetap bangga dan berharap Teknologi Pertanian bisa membangun desa kami, bisa mensejahterakan petani dengan Teknologi-teknologi terapan yang di kembangkan yang sesuai dengan daerahku setempat. “Ga perlu besar, simple saja sudah cukup”. Sekurang-kurange (jawa.red) ilmu mu itu dapat menjadi bekal bagi dirimu sendiri nanti. dan ojo lali (jawa.red) UniversitasMu itu baru sebahagian saja dari besarnya UNIVERSITAS KEHIDUPAN didunia ini.
Akulah anak seorang petani.
Ya… aku anak seorang petani biasa yang di seluruh hidupnya hanya digunakan untuk bertani dan bermasyarakat tanpa ribut – ribut memikirkan politik praktis , dan isu – isu perkembangan teknologi yang lain. Damai rasanya menjadi bapak-ibuku mereka tidak perlu pusing ketika tidak ada koneksi internet, jangankan internet, komputer saja masih jarang di daerahku. Hahaha..
ngak perlu malu.!! Ngapain malu.!! Thooh bukan pencuri apalagi “penyelamat” milyaran uang Negara.! (Go to hell all of you).
Petani adalah pekerjaan yang paling… mulia di bumi ini (Menurutku). Memang kerjanya ngak jauh-jauh dari yang namanya kotor-kotoran saja, tapi bayangkan berapa banyak orang yang mereka beri makan untuk kelangsungan hidup manusia (makan untuk hidup), berapa banyak manusia yang menikmati hasilnya berkat tangan si petani. Berapa banyak manusia yang secara tidak langsung telah mereka selamatkan hidupnya. betapa mulianya petani? Think…
Ingat kawan “seorang dokter ngak akan berarti apa2 tanpa seorang petani”. Seorang dokter ngak akan hidup tanpa seorang petani, tetapi tidak terjadi sebaliknya. seorang petani masih dapat bertahan hidup tanpa seorang dokter. Tanah yang kau pijak penuh mineral akan tetap menjadikanmu kuat..! (Bener2 pekerjaan akhirat..).
hidup ini jadilah layaknya seorang petani, menanam – merawat – dan pada akhirnya memanen. Jika yang kita tanam bagus maka hasilya juga akan bagus, percayalah…
thank you pak petani..
hormat untuk para petani Indonesia.!
Salamualaikum bagi para Pejuang Paling Mulia.!
“jadilah petani pake hati”
*kamar berantakan 3x4 m di kapalo koto limau manis padang.