Selasa, 16 Oktober 2012

Katanya ingin buat perubahan


Pengen buat perubahan, pengen buat masyaralat sejahtera tapi ujung-ujungnya ngibarkan bendera partai. Gini dah… identitas mamang penting, tapi tujuan utama jangan pencitraan donk.! Waktu mulai-mulai musim pemilihan ehH pada berbondong2 sumbangan ini itu, ngasih ini itu, nah lhoo sebelum ituu pade kemana loe semua?.
Kenapa sih, kalau mau buat perubahan kearah yang baek mesti cuap-cuap dulu. mau bikin sesuatu harus ngarep dulu jabatan atau posisi? Sebenernya niat ngak sih? Nah kalau sudah berubah, sudah jaya, baru dah cuap-cuap. (pertimbangkan)
Tambah banyak partai; tambah banyak kepentingan;  tambah banyak perpecahan. Kalau ditanya tujuan mungkin sama “demi mewujudkan cita-cita bangsa”, tapi kalo ngak kepilih, anteng, diem dah n apa coba kerjaannya kalau bukan kerjaan jatohin bendera lain.
Itu mengapa, masyarakat (cerdas) sekarang lebih cenderung apatis, alias malez. Di janjiin melulu kerjanya, di korbani melulu sama janji2 yang tak toh nantinya ngak ditepati… yaa walaupun gitu tetep ngak akan golput dah, fatwa MUI golput itu haram, haram!. Kalau kata orang “Dari banyaknya keburukan para calon, pilihlah yang paling sedikit buruknya”.
Ngak ada solusi  yang ane tawarkan mengenai ini. kalaupun ada, apa iya di dengar sama orang “langit” itu?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar