Senin, 19 Desember 2011

Sejujurnya

Yang Sejujurnya
Kalau boleh jujur sejujur jujurnya dari hati/perasaan yang paling dalam tanpa rasa bersalah dan beban ataupun segan, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun, dengan penuh kesadaran diri tanpa pengaruh minuman atau obat-obatan apapun itu namanya, ane cuma mau ngomong sebenernya tentang alasan mengapa yang membuat kangen ane untuk segera pulang cepet2 ke Kayu Aro. Dan itu semua bukanlah karena “tempatnya, suasananya, dinginnya, gunungnya atau keunikan apalah yang kayu aro punyai dulu sekarang maupun nanti yang engak tahu akan seperti apa” namun ini semua hanya beberapa alasan dibawah alasan nomoooor wahit yang ane punyai, yaaa nomor wahit yang ane punyai “keluarga”.

keluargalah yang paling utama dan prioritas yang menjadi nomor wahit alasan pulang kesana. Kangen melihat wajahnya, tawa candanya, mendengarkan omelannya jika salah, merasakan masakannya (walapun mungkin kata orang ngak enak, tapi bagiku tetep enek), kebersamaan saat nonton bola, pertengkaran kecil adek2, dan inti inti dan intinya adalah merasakan hadirnya keluarga, merasakan hangatnya di tengah dinginnya suasana kayu aro (dan sekali lagi ane bilang keluarga yang utama).

Ibarat kata”sebenernya kayu aro itu Cuma penyedap, pemanis dan pewarna atau penambah dari bahan baku utama -KELUARGA-”. Kalau bukan karena ‘mereka’ (keluarga.red), ane mungkin ngak akan ada ‘disini’ (kayu aro.red). Kalaupun ane ada disini dan mereka ngak sama aja ngak berarti apa-apa (bo’onk besar kalo bilang kangen kayu aro, sedangkan kampungnya sendiri ngak disitu). Karena ‘mereka’ kita kenal dunia, Karena ‘mereka’ kita kenal desa terindah Kayu Aro. Semua karena mereka dan berkat campur tangannya tuhan.

Cuma satu, Satu hal yang perlu kita katakan, katakan TERIMA KASIH kapadanya telah melahirkan kita ke desa indah ini dan terimakasih juga kepada tuhan Allah yang telah memberikan nikmatnya. Kalau kita tidak menyadarinya, satu hal juga yang harus kamu minta, minta supaya Tuhan membuka mata dan hati mu.
Dan Inilah yang sebenarnya…
Bagaimana dengan mu kawan?? Samakah? Tapi Kalau penilaian mu beda, ane ngak mengapa karena ane sadar sesadar-sadarnya kalau kita memang Beda. Bukan begitu? Deal… J

kalau aku punya masalah..
aku sering merasa susah..

biasanya aku tetap kuat..
walau keadaan sudah begitu gawat..
katanya sih krisis kepercayaan..
bikin aku pingin turun ke jalan..
menuntut keadilan...

tapi aku hanya makhluk lemah..
yang selalu terpaksa untuk pasrah..

tapi aku masih punya pilihan..
kalau masih ingin hidup..
merdeka bahagia atau menderita sengsara..
sudah rindu mati muda..
paling sial ke neraka, kalau untung masuk surga..

namun, sekarang aku hanya rindu..
pada kemesraan, kehangatan..
rindu kasih dan pengertian mereka..
rindu ketemu dia..
disaat mereka (orang-orang) membicarakan idul adha…

…Lagi Kengen.. hahaha cemen loe!! (bolehlah sekali2).

*sendiri di kos 3 x 3 m, edisi penelitian solsel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar