Selasa, 16 Oktober 2012

Katanya ingin buat perubahan


Pengen buat perubahan, pengen buat masyaralat sejahtera tapi ujung-ujungnya ngibarkan bendera partai. Gini dah… identitas mamang penting, tapi tujuan utama jangan pencitraan donk.! Waktu mulai-mulai musim pemilihan ehH pada berbondong2 sumbangan ini itu, ngasih ini itu, nah lhoo sebelum ituu pade kemana loe semua?.
Kenapa sih, kalau mau buat perubahan kearah yang baek mesti cuap-cuap dulu. mau bikin sesuatu harus ngarep dulu jabatan atau posisi? Sebenernya niat ngak sih? Nah kalau sudah berubah, sudah jaya, baru dah cuap-cuap. (pertimbangkan)
Tambah banyak partai; tambah banyak kepentingan;  tambah banyak perpecahan. Kalau ditanya tujuan mungkin sama “demi mewujudkan cita-cita bangsa”, tapi kalo ngak kepilih, anteng, diem dah n apa coba kerjaannya kalau bukan kerjaan jatohin bendera lain.
Itu mengapa, masyarakat (cerdas) sekarang lebih cenderung apatis, alias malez. Di janjiin melulu kerjanya, di korbani melulu sama janji2 yang tak toh nantinya ngak ditepati… yaa walaupun gitu tetep ngak akan golput dah, fatwa MUI golput itu haram, haram!. Kalau kata orang “Dari banyaknya keburukan para calon, pilihlah yang paling sedikit buruknya”.
Ngak ada solusi  yang ane tawarkan mengenai ini. kalaupun ada, apa iya di dengar sama orang “langit” itu?.

Jumat, 21 September 2012

Mission Complete




Satu set baju putih berkalungkan dasi bercorak kotak-kotak kecil persegi panjang bewarna abu-abu biru dan bergaris-garis hitam lengkap dengan celana hitam panjang ku ambil dari dalam gantungan lemari. Ku pakai baju dan celana rapi tadi dan tak lupa memasang dasi di kerah baju ini. Berdiri gagah di depan cermin sambil membetulkan tetak dasi “wah wookeh dah”. Keluarga siap dengan persiapannya dan baju seragamnya masing2… Ready menuju tempat Resepsinya. sebelum pergi, pakai sepatu dan kaus kaki item dan Tak lupa toga.  kata temanku “Ujian kompre itu adalah Ijab Kabul, wisuda Resepsi”. ngomong2 tentang menikah, jadi ingat Ijab Kabul (wew kebalik). Kapan loe menikah?. ada saatnya lah, dan jika saatnya nanti tiba, seorang putri akan menunggu dan kamu akan meminangnya (dubraakkk).
Bangun pagi dengan sebuah harapan yang cerah ‘semoga semuanya lancar dan semoga matahari bersinar cerah seceerah harapanku pagi ini”.
Hari sabtu awal sebtember ini sungguh bener2 berbeda. Berbeda, Yah berbeda bukan karena matahari kali ini tidak lagi terbit dari timur, bukan itu!. Dia masih terbit dari timur seperti biasa kok. Yang gua maksud berbeda adalah hari sabtu kali ini kagak seperti hari-hari sabtu biasanya. Hari ini hari istimewa buat gue, wah secara gitu yah WISUDA...
Bener2 dah Awal sebtember ini uda mengingatkan gua akan kenangan masuk ke kampus, yang kalau kagak salah gua ketika itu punya harapan begini “semoga cepet lulus dari sini alias sarjana”, dan gua bener2 yakin 99,99 % teman2 yang lain punya harapan yang sama. iya bukan, hayoo?. sungguh Masih teringat dengan jelas ketika gua memainkan mesin waktu otak gua ini, saat si anak kampung ini punya keputusan melanjutkan studi ke kampus ini (universitas Andalas). Anak kampung yang berani memulai, maka dia harus menyelesaikannya. Dan kini apa jawaban anak kampung itu “aku telah selesaikan apa yang aku mulai”. Ini semua dikeranakan dia sadar bukan hanya tanggung jawab dia terhadap keputusannya, tapi juga tanggung jawab dia terhadap orang tua nya. Akh ngomong opo iki toh, susah dimengerti (lah).
Dengan bahan bakar harapan dan harapan orang tua kemudian di campur dan diaduk-aduk jadi dah itu tujuan utamanya, apa coba? Yah bener “W_I_S_U_D_A”. Yah gua Hari ini  1 september 2012 wisuda III Universitas Andalas. Dan apa? Mission Complete!!
Hidup Gua ngak mw mentok tok sampe disini, live still go on-kan, so Right now take prepare to next mission (apa ini?) “Melanjutkan Hidup Membangun Karier.” Fight..! fight..! fight..!
 continue next mission...